Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un.
Imam Bukhari dan Imam Muslim menyebutkan sebuah hadits yang bunyinya kira-kira: "Sesungguhnya Allah tidak mengangkat ilmu dengan menghilangkan ilmu di tengah-tengah manusia. Akan tetapi Allah menghilangkanilmu dengan mencabut nyawa para ulama. Sehingga ketika tidak ada lagi orang yangalim, manusia mengangkat pemimpin yang bodoh, mereka ditanya, dan menjawab dengan tanpa ilmu, sehingga mereka sesat dan menyesatkan."
Maka, wafatnya seorang 'ulama merupakan sebuah kehilangan bagi dunia. Hilang sudah satu lagi penegak dan pembela dien-Nya di muka bumi ini.
Tapi, adalah ketentuan dan hikmah dari Allah SWT tiap-tiap peristiwa terjadi. Begitu pula dengan wafatnya mereka.
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’un. Telah meninggal dunia seorang ulama besar, ahli hadits, yang terhormat syeikh Dr. Sayyid Muhammad Nuh, hari Senin 15 Rajab 1428 H bertepatan dengan 30 Juli 2007. [dakwatuna.com]
Showing posts with label Cerita. Show all posts
Showing posts with label Cerita. Show all posts
Friday, August 03, 2007
Tuesday, May 22, 2007
Masih Persoalan Tipikal
Terkadang, ia merasa phobia dengan istilah yang satu itu beserta segala maknanya yang luas. Bukan bermaksud tidak jujur kepada diri sendiri, tapi mungkin karena kekurangdewasaannya dalam bersikap. Ia pun cenderung menemukan kekhawatiran dalam berekspresi. Sebuah ketakutan untuk tidak bisa bersikap sederhana, tawazun dan tidak berlebihan.
Tapi sepertinya ia kesulitan berkompromi dengan fitrahnya. Hampir di setiap ujung lembarannya, yang ada hanya rembesan rasa malu bercampur syukur di permukaan kelopak matanya, atas nikmat-Nya Yang Menghadirkan seorang utusan langit (shalawat serta salam untuknya) berabad yang lalu. Ketike beliau (SAW) bersabda tentang kesederhanaan dalam bersikap.
Wahai Pembolak-Balik Hati, ampuni kami, serta sikap berlebihan dalam urusan kami...
Tapi sepertinya ia kesulitan berkompromi dengan fitrahnya. Hampir di setiap ujung lembarannya, yang ada hanya rembesan rasa malu bercampur syukur di permukaan kelopak matanya, atas nikmat-Nya Yang Menghadirkan seorang utusan langit (shalawat serta salam untuknya) berabad yang lalu. Ketike beliau (SAW) bersabda tentang kesederhanaan dalam bersikap.
Wahai Pembolak-Balik Hati, ampuni kami, serta sikap berlebihan dalam urusan kami...
Sunday, April 22, 2007
Adek, Abang, Istri Abang dan Ikan Teri

Siang itu, adek berkunjung ke rumah abang dan istri abang. Istri abang sedang sakit, baru dioperasi. Sangat kebetulan, abang dan istrinya sedang bersiap-siap untuk makan siang. Adek pun diajak, dan mereka makan siang bersama.
"Seadanya aja ya dek, soalnya istri abang lagi nggak bisa masak. Belum pulih betul. " Abang merendah.
"Wah, ini juga udah alhamdulillah bang." Sahut adek.
Beberapa menit berlalu. Adek masih sangat menikmati masakan rumah buatan abang. Bagi mahasiswa rantau yang tidak pandai memasak seperti dia, ini kesempatan gemilang. Lauknya semacam daging kecil-kecil dibungkus dengan tepung yang digoreng.
"Ikan terinya enak nih bang..." adek akhirnya berkomentar, memuji masakan abang, sambil terus khusyu' menikmati masakan abang.
Samar-samar, ekspresi abang terasa agak aneh. Adek hanya melihat sekilas, kurang memperhatikan. Sekilas ia juga mendapati istri abang tertawa kecil di samping abang.
"Tuh kan bang, udah adik bilang, hati-hati, ayamnya jangan kebanyakan garamnya." Komentar istri abang, masih diiringi tawa kecilnya.
"Iya... maklum ini baru belajar masak." Sahut abang, masih dengan ekspresi anehnya, mungkin ekspresi malu.
Adek malu dalam hati. "Tapi bener kok bang, ini enak kok..." Komentar adek jujur, menguatkan komentarnya yang sebelumnya.
Menurut adek, "ikan teri"nya memang benar enak.
-Buah rindu dalam pigura ukhuwah: "Maka kuatkanlah pertaliannya, abadikanlah kasih sayangnya..."-
::: ~purplepawn's pic at deviantart :::
Friday, March 30, 2007
Sunday, February 18, 2007
Episode Tak Berpamrih

Apatah mengharap simpati, penolakan (dan selebihnya) adalah hal (yang selamanya 'kan tetap) biasa.
Tapi perilaku, hati dan lisannya ia coba 'tuk terus ekspresikan cinta.
Ah, kenapa kawan?
Karena sejati cinta adalah mencurah, bukan mengharap. Begitu ia jawab.
- - - - -
Mengenang episode kepergian Seorang Pecinta Sejati (SAW): "Ummati, Ummati, Ummati..." ("Ummatku, Ummatku, Ummatku...")
= = = = = =
Pic by *BatDesignZ at deviantart.com
Friday, February 16, 2007
Apresiasi dan Lambaian Tangan

Nampak besar sangat di mata mereka
Namun nampak kecil di mata ini
Batu besar, harus disingkirkan
Agar palung hati menjadi lapang
Ingin ucap terima kasih pada mereka
Atas nasehat, kritikan
Sorotan, cibiran dan umpatan
Tanda besarnya perhatian
Tidak, terima kasih rasanya tak cukup
Ingin sekali rasanya hadiah tertitip
Untuk sebuah kesempatan yang sekali lagi
Kembali menyegarkan mata hati
Burung pipit 'kan tetap coba belajar terbang
Hadiah mungkin bukan untuk penerimaan
Tapi untuk sebuah apresiasi dan lambaian tangan
-pic by ~TheMinttu at deviantart.com: 'deep blue sea'-
Monday, January 22, 2007
Yang (Nampak) Sulit Berubah Seiring Perubahan Zaman

2006, di Kota Seribu Gereja. Laki-laki itu berbincang dengan seorang temannya. Hatinya tersentak ketika temannya menyinggung tentang budak di zaman ini. Budak? Bagaimana maksudnya? Laki-laki itu bertanya. Sang teman menjawab, ya, budak. Itu lho, ada banyak yg dari Afrika, Filipina, dan Indonesia juga ada. Hah? Laki-laki itu membatin. Maksudnya tenaga kerja asing yang jadi pembantu/khadimat mungkin. Tapi, kenapa mereka dianggap budak? Laki-laki itu tidak habis pikir. Kesal. Sulit baginya untuk melupakan kata-kata temannya itu, yang terngiang-ngiang dan membuat panas di telinganya sampai empat hari berikutnya. Tega-teganya berkata "brother/sister" di satu sisi, tapi memandang "brother/sister"nya lebih rendah. Ke mana "inna akramakum 'indallahi atqaakum" (sebaik-baik di antara kamu adalah yang bertakwa)-nya?
Doha, 2007. Perempuan itu lompat dari jendela, lima meter tingginya. Dia tidak kuat l

(lihat http://arsipfad.multiply.com/tag/perbudakan) gs.sapo.pt at 22-jan-07~
Tuesday, December 12, 2006
Those Who Can't Afford Farewell

Why those tears? Confused, the teenager tried calming down the companion. Full of silent questions. Is farewell that hard?
***
Now, he doesn't even know how to seal the last moments from flying away. Now's not the time to blame their meetings at the first place, but how to escape from the farewell? Now, though not for the very first time, is the time to hide those shameful tears.
--------------
For those who can't afford farewell.
Subscribe to:
Posts (Atom)