![](http://photos1.blogger.com/x/blogger/5276/681/320/732511/slavery2.jpg)
2006, di Kota Seribu Gereja. Laki-laki itu berbincang dengan seorang temannya. Hatinya tersentak ketika temannya menyinggung tentang budak di zaman ini. Budak? Bagaimana maksudnya? Laki-laki itu bertanya. Sang teman menjawab, ya, budak. Itu lho, ada banyak yg dari Afrika, Filipina, dan Indonesia juga ada. Hah? Laki-laki itu membatin. Maksudnya tenaga kerja asing yang jadi pembantu/khadimat mungkin. Tapi, kenapa mereka dianggap budak? Laki-laki itu tidak habis pikir. Kesal. Sulit baginya untuk melupakan kata-kata temannya itu, yang terngiang-ngiang dan membuat panas di telinganya sampai empat hari berikutnya. Tega-teganya berkata "brother/sister" di satu sisi, tapi memandang "brother/sister"nya lebih rendah. Ke mana "inna akramakum 'indallahi atqaakum" (sebaik-baik di antara kamu adalah yang bertakwa)-nya?
Doha, 2007. Perempuan itu lompat dari jendela, lima meter tingginya. Dia tidak kuat l
![](http://photos1.blogger.com/x/blogger/5276/681/320/119287/slavery.jpg)
(lihat http://arsipfad.multiply.com/tag/perbudakan) gs.sapo.pt at 22-jan-07~
2 comments:
adakah sang umar bin khattab yang membebaskan Bilal di jaman seperti ini....
mungkin (dan mari coba percaya) masih ada, walau kita nggak kenal. seperti mutiara di antara lumpur. :)
tapi mari coba yakin masih ada orang2 seperti itu di dunia ini.
Post a Comment