Friday, February 16, 2007

Apresiasi dan Lambaian Tangan

Ada batu di palung hati
Nampak besar sangat di mata mereka
Namun nampak kecil di mata ini

Batu besar, harus disingkirkan
Agar palung hati menjadi lapang

Ingin ucap terima kasih pada mereka
Atas nasehat, kritikan
Sorotan, cibiran dan umpatan
Tanda besarnya perhatian

Tidak, terima kasih rasanya tak cukup
Ingin sekali rasanya hadiah tertitip
Untuk sebuah kesempatan yang sekali lagi
Kembali menyegarkan mata hati

Burung pipit 'kan tetap coba belajar terbang
Hadiah mungkin bukan untuk penerimaan
Tapi untuk sebuah apresiasi dan lambaian tangan



-pic by ~TheMinttu at deviantart.com: 'deep blue sea'-

4 comments:

Anonymous said...

maksud nya apa nih?
bolak balik baca pusinya, typ gak menangkap maknanya.

ajari aku... pandaikan aku...

cieee.... :)

Anonymous said...

ini cuma ekspresi sederhana bang rinto :)...

sering kali kita temukan, seseorang punya kekurangan, yang lebih nampak di mata orang lain. tapi sering kali juga kita temukan, sebuah kekurangan yang kita lihat dari diri orang lain kita ubah dalam
bentuk celaan, umpatan, kritikan dengan nada tajam. puisi ini cuma ekspresi sederhana untuk coba berusaha bersikap lapang dada terhadap kritikan, umpatan, celaan.

biar kita sama2 belajar, bahwa celaan, umpatan dan kritikan tajam, bisa kita hadapi dengan lapang dada. walau pun begitu, kita perlu juga belajar untuk mengkritik dan menasehati dengan cara islami, cara2 yang terbaik.

kira2 begitu bang :). saya jg masih perlu banyak belajar, dari siapa aja, termasuk bang rinto.

Anonymous said...

nice poem!
betul, bukankah cercaan, kesulitan hidup itu yang membuat kita makin kuat. :)

Anonymous said...

amin kang joni. mdh2an kita senantiasa bisa menyikapi itu semua dengan positif. terima kasih :)