Tuesday, January 23, 2007

Kala Mentari Gagah Dengan Teriknya

Wawan terbangun panik. Diintipnya luar jendela, mentari sudah gagah meninggi bersinar dengan teriknya. Terburu-buru dia lompat dari tempat tidurnya ke kamar mandi, basuh tubuhnya dengan air wudhu lalu shalat subuh.

= = = = = = = = = = = = = = = = =

Ia dapati dirinya termenung selepas dzikir, teringat nasihat Ustadz Abu Aminah tempo hari. "Tidur kita di dalam kubur nanti tidak akan lama. Tahu-tahu, kita akan kembali dibangkitkan dalam keadaan panik. Segala sesuatunya sudah rata, takkan ada lagi gundukan-gundukan gunung. Semua orang akan berlari-larian satu sama lain."

"...pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya.Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya."
(QS. 'Abasa 80: 34-37)


Ustadz Abu melanjut, "lalu kita akan dikumpulkan di sebuah padang. Dalam tegang, kita akan berkeringat. Sebagian sampai mata kaki, sebagian sampai dagu, atau menutupi seluruh tubuhnya..."

Wawan gemetar. Ia takut. Ia ingin menangis, tapi air matanya tak kunjung keluar. Ia sadar, mungkin dosanya terlalu menumpuk untuk mengizinkannya menangis.

Ia pun menangisi air matanya yang tak kunjung menetes.

"Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari (lantaran dahsyatnya)"
(QS. An Nazi'at 79: 46).



- - - - - - - - - - - - - -
~Salam Hangat Bagi Jiwa-Jiwa Yang Terlelap: Bangun Yuks^_^~

ps. Pic "sweat" by
~Rafaelbfalconi at deviantart.com

No comments: